Senin, 01 Juli 2013

Masih Zaman Diskriminasi?

Well, sepertinya ada yang darurat galau malem ini.. Hehe

Oke, berhubung gue lagi bijak, gue mau posting sesuatu yang bijak juga, boleh yah? boleh yah? Boleh dooong :D

Jeng-jeeeng kali ini gue mau bahas soal Diskriminasi. Apa itu diskriminasi? 

Diskriminasi itu adalah perlakuan atau tindakan yang gak adil yang diterima seseorang atau sekelompok orang. Diskriminasi sosial, diskriminasi gender, diskriminasi status, dan diskriminasi agama, itu baru beberapa contoh diskriminasi yang sering ditemuin, selebihnya? Banyak banget!

Jadi begini, diskriminasi itu tindakan yang gak baik. Diskriminasi itu muncul dari egoisme dan rasa lebih unggul seseorang atau sekelompok terhadap sesuatu. Diskriminasi udah banyak muncul dari jaman dulu, ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Kalau dulu, diskriminasi sering dikaitkan dengan SARA, dimana suku atau ras tertentu dianggap babu, budak, dan tidak layak bersanding dengan bangsa tertentu yang mengakui kalau mereka lebih baik dari bangsa yang lain. Kalau zaman sekarang, Diskriminasi sosial yang justru banyak merasuki hati para manusia-manusia berpikiran cetek. Bahkan banyak dari kalangan remaja yang tanpa sadar mereka ngelakuin hal ini. Kebanyakan sih, soal pamer harta dan rebutan pacar. Ngeh..

Perlakuan diskriminasi remaja itu banyak faktornya. Bisa jadi karena fanatisme kepada idola/tokoh/sudut pandang tertentu, karena kesalahpahaman dalam cinta, bisa juga karena duit. Emang masih zaman main diskriminasi-diskriminasian? Emang masih zaman membanding-bandingkan sesuatu atau seseorang? Emang masih zaman mengucilkan dan menghina orang yang menurutmu lebih rendah daripada diri kalian? Orang seperti itu kebanyakan jadi sombong. Udah sombong, licik pula.. Selebihnya tentang orang sombong bisa lo baca di postingan blog gue yang ini : http://anzharanshory.blogspot.com/2013/05/liciknya-kesombongan-didalam-keegoisan.html

Sebagai contoh, gue punya satu kasus yang menurut gue bisa ngegambarin diskriminasi sosial zaman sekarang. Biar kalian semua bisa bandingin yang mana tindakan baik, dan yang mana yang nunjukin diskriminasi. Maap maap ye, kalau ceritanya mirip-mirip bahasa buku anak SD -_-

Contoh Pertama :
Sam'un adalah seorang pemuda yang memiliki tingkat ekonomi yang tergolong tinggi, namun Sam'un selalu rendah hati, ia tidak pernah pilih kasih dan pilih teman dalam kehidupannya. Sam'un juga terkenal dermawan, ia tidak segan menolong sesama yang kesusahan. Maka dari itu, banyak orang-orang di sekitar Sam'un yang segan terhadapnya. Selain dermawan dan tidak pilih-pilih, Sam'un juga selalu adil dalam menentukan dan memutuskan sebuah perkara. Maka tidak heran, masalah yang menerpa bisa diselesaikan dengan mudah.

Contoh Kedua :
Lasmi adalah seorang wanita karier. Hidupnya tergolong mewah, berkecukupan dan terkesan glamour. Ia selalu menganggap dirinya dan orang-orang sederajat dengannya lah yang memiliki kewenangan atas segala sesuatu. Sedangkan orang lain tidak. Ia selalu membangga-banggakan apa yang ia miliki, dan tidak segan untuk menghardik bahkan mencaci dan menjauhi siapapun yang menurutnya pantas ia caci. Ia juga terkenal suka merendahkan siapapun, dan menebar virus diskriminasi terhadap orang-orang disekitarnya.

See? Lo bisa liat dari kedua contoh yang gue kasih diatas. Sam'un emang orang kaya, tapi Sam'un gak pernah ngebeda-bedain siapapun yang kenal sama dia, orangnya supel, dan dermawan, lagi rendah hati. Berbeda sama si Lasmi, walaupun orangnya tajir, tapi si Lasmi punya sifat buruk yang gak boleh ditiru. Ia menganggap orang lain itu rendah, dan nyebarin virus diskriminasi, ini jelas tindakan yang kurang baik. Karena si Lasmi gak menganut asas persamaan, padahal semua manusia di mata Tuhan itu derajatnya sama, betul toh?

Itu baru diskriminasi perorangan, belum lagi diskriminasi kelompok, suku, ras, agama, dan lain-lain. Kita hidup di negara yang memiliki beribu macam suku bangsa, bahasa daerah, dan kebudayaan. Slogan burung garuda sebagai lambang negara Indonesia juga terpampang jelas kan? Bhineka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu. Kita gak berhak buat merendahkan sesuatu yang menurut kita patut direndahkan, kita gak berhak buat mendiskriminasikan seseorang, kelompok, maupun budaya tertentu. Kita juga gak patut menyombongkan diri dan berpikir kalau kita ini paling hebat. Kita juga gak patut jadi seseorang yang fanatik terhadap sesuatu, karena kita hidup dalam satu lingkup negara yang dinamakan Indonesia, negara yang penuh dengan budaya yang sakral, suku bangsa dan bahasa yang bejibun, dan semua yang kita milikin ini harus bisa menyatu satu sama lain tanpa adanya kata diskriminasi apapun itu bentuknya. 

Intinya, jangan ada lagi kata diskriminasi, jangan ada lagi keegoisan yang terlalu fanatik, wong tangan, kepala, kaki, perut, puser, dan lobang idung aja nyatu jadi satu kesatuan utuh yang namanya manusia, dan semua menjalankan tugasnya masing-masing yang dikontrol melalui pusat pikiran yaitu otak. Jadi, cuma manusia yang gak punya otak yang masih mau nyengir tanpa beban pas dia ngelakuin tindakan yang gak adil sama orang lain. Karena ya itu tadi, dimata Tuhan, semua manusia sama kok.. Sama-sama kecil.. Bahkan gak ada apa-apanya..

So, buka mata, buka hati, buka pikiran! Walaupun kita berbeda, tapi jiwa kita harus tetap satu! #Semangat45 *nyeruput kopi*

Eh, gue posting begini bukan buat ajang promosi ataupun kampanye ya, ini murni hasil pemikiran gue sendiri.. jangan sangkut pautin sama politik ah, gue bukan manusia yang ngerti politik.. Ogaaahhh -____-

"Neng neng.. Abang suka sama Neng .."
"Bagus atu abang, asalkan abang jangan suka diskriminasiin orang yah, gak baik loh.."
"Oke neng, abang paham!! *cipok basah*"

Sumber Gambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar